Anomali Berwujud Isyana Sarasvati

Assalamualaikum.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anomali berarti ketidaknormalan, penyimpangan dari normal, atau kelainan. Anomali dapat dipandang sebagai sebuah hal positif ataupun hal negatif. Anomali yang dipandang positif misalnya adalah anomali air. Seperti yang kita ketahui, air tidak menyusut ketika didinginkan dari suhu empat derajat celcius sampai nol derajat celcius. Ini berdampak positif pada ikan-ikan yang hidup di daerah dingin, yang ketika suhu mendingin air tidak ikut menyusut sehingga mereka tidak mati membeku di dalam air. Sedangkan anomali yang dipandang negatif misalnya adalah anomali cuaca. Anomali cuaca ini dapat dikontribusikan oleh pemanasan global. Anda tentu paham dampak-dampak pemanasan global sehingga anomali cuaca dapat dikatakan sebagai suatu anomali negatif.

Anomali juga dapat ditemukan pada sosok musisi (karena dia ingin dibilang musisi, bukan artis) yang saat ini sedang naik daun, yaitu Isyana Sarasvati. Kok bisa?

Sumber : http://asset.tabloidnova.com/media/article_image/cover/original/23651-rahasia-isyana-saraswati-kuasai-sejumlah-instrumen-musik.jpg

Oke, sudah banyak artikel di internet yang membahas tentang Isyana, termasuk kelebihan dan kekurangannya baik secara subjektif maupun objektif. Tapi, kali ini saya ingin membahas "anomali" yang dia tunjukkan melalui pemberitaan di media massa dan pemikiran saya.

Anomali-anomali tersebut adalah:

1. Single debut
    Isyana memutuskan untuk mengeluarkan single debut berupa lagu yang seluruhnya berbahasa Inggris, yaitu Keep Being You. Tentu saja, ini adalah keputusan berani. Tidak mudah bagi masyarakat Indonesia untuk menerima lagu berbahasa asing dari penyanyi yang sebelumnya asing juga. Namun, Isyana berhasil membuktikan bahwa keputusannya itu berbuah manis. Setelahnya, ia malah semakin dikenal dan mencuri perhatian publik. Menurut saya, hal ini disebabkan oleh salah satu (kalau tidak ingin dibilang semua) media massa yang mengangkat profil dan karya-karyanya sehingga ia dikenal banyak orang. Selain itu, salah satu penyebab lainnya adalah banyaknya orang yang memperbincangkannya melalui media sosial. Isyana terhubung dengan banyak media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, Askfm, Snapchat, bahkan akun resmi Line. Ini membuat banyak orang yang menggunakan beragam medsos itu ikut mengetahui dia. Hal itu cukup untuk melambungkan namanya sampai saat ini. Ditambah dengan karya musik yang berbeda, banyak orang akhirnya ikut menaruh perhatian padanya.

2. Aliran musik
    Sekarang ini, semakin banyak musisi / penyanyi yang menyeruak ke industri musik Indonesia dengan karya yang lebih "bercita rasa" tinggi. Sebut saja HiVi!, Barasuara, Tulus, Raisa, dan lain-lain. Isyana pun tak mau ketinggalan dengan mereka. Ia juga ikut mengeluarkan album yang lagu-lagunya lebih "berkelas". Namun, ada yang membedakan Isyana dengan nama-nama rekan sejawatnya yang sudah disebutkan tadi. Apa? Ya, aliran musiknya. Jika didengarkan dengan saksama, lagu-lagunya di album yang pertama (Explore!) tidak ada yang tanpa sentuhan musik klasik yang dicirikan dengan penggunaaan nada-nada dari alat musik yang identik dengan musik klasik, seperti piano dan saksofon. Walaupun ia bilang bahwa pada albumnya itu tidak ada aliran musik yang dominan, Isyana tidak bisa meninggalkan kecintaannya pada musik klasik sebagai wujud idealismenya terhadap musik klasik. Inilah yang menjadi anomali sekaligus pembeda dia dari para musisi yang dikenal masyarakat awam (yang sering tampil di acara musik pagi-pagi di TV) sekaligus para rekan sejawatnya tadi. Tentu saja, anomali yang berangkat dari idealisme ini dapat bertindak seperti dua sisi mata pisau. Namun, jika dia memang mantap pada pilihannya untuk terus idealis pada musik klasik, ia akan menemukan kebahagiaan, sekalipun pada akhirnya masyarakat berpaling darinya.

3. Pembawaan
    Pembawaan yang saya maksud di sini adalah ucapan dan perilaku. Seperti yang dapat kita lihat, Isyana sering memberikan pernyataan dengan kata-kata yang diksinya berbeda dengan kebanyakan rekan sejawatnya. Ia juga sering menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris. Silakan cek akun Twitter Isyana (twitter.com/isyanasarasvati) dan nilai diksi yang ia gunakan pada cuitannya.
    Dalam hal perilaku, salah satu cara untuk menilai perilaku seorang figur publik adalah mengikuti liputan kegiatannya / posting-an kegiatannya di akun medsosnya. Terkadang, kita melihat seorang figur publik mem-post foto sedang berada di butik, spa, dan salon untuk membeli barang-barang branded yang mahal atau melakukan perawatan tubuh (yang kesannya berlebihan dan sebenarnya tidak perlu untuk di-post). Anehnya, ini tidak dapat kita temukan pada diri Isyana (sampai saat ini). Ia lebih sering mem-post foto-foto kegiatan konsernya, hal-hal yang berkaitan dengan single dan albumnya, atau foto di suatu tempat tanpa menyertakan nama tempat tersebut. Menurut saya, ini didasari pada karakternya. Karakternyalah yang membedakan dia sekaligus menjadi anomali jika dibandingkan dengan figur publik lainnya.

4. Karakter
    Sebagai lanjutan dari poin nomor 3, karakter Isyana yang introvert dan agak "tomboy" (percaya tidak percaya kan?) membuat ia tampil di depan publik / berhubungan dengan publik secara minimalis (kalau tidak mau dibilang sederhana). Saya melihat beberapa fotonya dan berkesimpulan bahwa penampilannya pada foto-foto tersebut adalah perwujudan dari karakternya. Secara subjektif, saya menilai Isyana sebagai orang yang tidak mau ribet dan membiarkan apa yang ada pada dirinya dan sekitarnya mengalir apa adanya.
    Yang menjadi anomali dari karakternya adalah sifat introvertnya. Seorang figur publik tentu dituntut untuk ekstrovert agar semakin banyak yang bisa digali dari sosoknya. Walaupun Isyana bilang bahwa ia sudah mencoba untuk terbuka, sifat introvertnya tidak bisa ditutupi. Buktinya? Silahkan cek cuitan, posting-an, dan apapun sejenisnya di akun-akun medsosnya dan lihat bahwa ia jarang mengekspos kegiatan pribadinya. Bahkan, Isyana jarang membeberkan hal-hal pribadi yang tidak begitu pribadi kepada publik (yang pribadi misalnya adalah pacar, tempat ia sedang berada, dan kegiatan-kegiatan pribadi). Bisa dibilang, orang-orang lebih banyak membicarakan karya-karyanya saja. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi dia, karena dia dapat menentukan apa yang bisa dia bagikan pada publik dan apa yang tidak secara alamiah. Sekali lagi, inilah yang menjadi anomali dari Isyana.

5. Jalan hidup
    Kebanyakan figur publik menganggap bahwa pendidikan tidaklah lebih penting daripada karir yang ia jalani, karena mereka menjalani karir lebih dulu daripada menyelesaikan pendidikan. Akibatnya, pendidikan yang mereka jalani tidaklah berhubungan dengan bidang karir mereka (saya tidak akan menyebutkan nama). Padahal, penting untuk bekerja di bidang karir yang sesuai dengan bidang pendidikan (walaupun itu juga tergantung pada fleksibilitas orang tersebut). Nah, inilah pentingnya memilih institusi pendidikan yang bermutu, berdaya saing tinggi, dan menghasilkan lulusan yang kompeten. Itulah yang telah dilakukan Isyana. Ia memilih untuk bercita-cita menjadi maestro sejak kecil. Oleh karena itu, ia memilih berkuliah di perguruan tinggi yang menanamkan pendidikan di bidang musik. Setelahnya, ia pun mantap untuk berkarir di bidang musik dengan bekal ilmu dan nilai-nilai dalam bermusik yang dipunyainya. Dengan memilih berkarir di bidang yang sama dengan bidang pendidikan, ia akan dapat menentukan dengan cara apa ia akan melakukan pekerjaannya sebagai musisi dengan bekal-bekal tadi.

Itulah yang menurut saya merupakan "anomali" berwujud Isyana Sarasvati. Semoga "anomali" ini dapat menjadi anomali yang positif untuk memperkaya khazanah industri musik Indonesia.

Sukses terus Syan!

Wassalamualaikum.

Komentar